Halaman

Senin, 21 Juli 2014

Aku harus apa?



Semuanya berubah sejak sapaan dibalas dengan senyuman. Keheningan yang tercipta selama ini terhapus sudah. Dan yang telah lama bersama kini berakhir dengan luka. Aku tak menyangka akan terjadi seperti ini. Senang, resah, gelisah, risau, dilema bercampur menjadi satu. Aku juga tidak bisa menjawab saat ditanya apakah aku sedih atau senang. Aku sama sekali tidak tahu. Aku memang mendapatkan apa yang selama ini aku tunggu dan aku inginkan. Tetapi, benar kata pepatah, hidup adalah pilihan dan buah dari sebuah pilihan adalah resiko yang harus dihadapi. Entah pahit ataupun manis.

Keheningan yang berubah menjadi kehangatan kini memang berjalan lancar. Seperti apa yang aku dambakan. Seperti apa yang diceritakan di negeri dongeng. Walaupun aku tidak bisa menjamin apakah akan berakhir dengan happy ending.

 Ia begitu hangat, sehangat mentari pagi. Ia begitu menyayangiku. Aku sangat yakin saat mendengar detak jantungnya yang begitu kencang ketika berada di dekatku. Ia begitu lembut, saat menyuapiku makan. Aku melihat dari tangannya yang gemetar. Ia penuh kasih sayang, saat membelai rambutku. Ia sangat tulus saat mengucapkan “aku sayang kamu”. Ia juga sangat menjaga perasaanku, kala aku pernah menangis saat dia menghubungi mantannya. Ia berusaha sekuat tenaganya untuk meyakinkan bahwa aku adalah pilihannya sendiri, bukan untuk pelampiasan. Dan memang, setiap aku merasa ragu, ada suatu keyakinan yang memang mengusir keraguan itu.

Hmm, jika aku bertanya kepada kalian, apakah aku bodoh karena telah menukar sosok yang telah mengorbankan dirinya untukku dengan sosok yang menginginkan kamu mengorbankan dirimu untuknya? Jika aku bodoh, tamparlah. Aku telah menukar sosok itu.

Seminggu pun berlalu, entah mengapa perasaan yang dulu pernah ada untuk senyuman hangat itu kini menjadi perasaan sesal tak karuan. Aku dihantui pikiran tak menentu. Mereka berkata bahwa aku jahat, aku kejam, aku pengecut. Aku tidak lebih dari seorang remaja yang labil. Aku menukar pengorbanan demi mendapatkan senyuman hangat. Dan mungkin, keyakinan yang pernah ada hanyalah untuk seminggu.

Kini, aku hanya bisa bertanya, “aku harus apa?”


Sabtu, 26 Januari 2013

Baby.

That is unsual part of my life. Since we had fun together in the bus... suddenly, you appear in my life. I didn't know.. I just thought, that was a permanent but I was wrong. Everyday, everytime we took together, these feeling grew stronger and more strong.. Yup, I'm falling in love.. so deeply.

Because, every moment I got and there was you, I just can kept my silence. I did not anymore, I was nervous. And every my single step, I was shy and cannot saw your eyes.

Oh baby, I think I fall in love with you. No matter how is going to be worst or mistake or even same with another in my past. But, I won't give a predicate that you are the last easily.. because even you aren't my last, I will make you are the better

Sabtu, 01 Desember 2012

Karena Cinta Bukanlah Suatu Paksaan


"Hanya saja, wanita tegar tahu kapan saatnya ia menyerah dan bersikap tak acuh lagi. Dan, aku adalah wanita tegar."


Hallo pria cuek dengan senyum semanis mungkin,

Bolehkah aku jujur bahwa aku merindukanmu.?
Bolehkah aku jujur bahwa aku merindukan masa-masa dimana tidak ada jarak antara kita?
Kau menyambut sapaanku dengan lembut.
Kau melihatku dengan penuh makna.
Dan bolehkah aku jujur mengatakan bahwa kamu sudah berubah?

Kamu yang sekarang bukan kamu yang dulu
Kamu berubah, dan mirisnya aku tidak tahu apa alasan terkuatmu.
                                                                                             
Jelaskan padaku mengapa hubungan kita menjadi terpecah belah seperti ini? Mengapa semuanya menjadi serumit ini? Tidak adakah harapan untukku untuk memperbaikinya kembali?

Tolong jelaskan mengapa kamu tiba-tiba meninggalkan aku disaat aku sudah mempercayaimu sepenuhnya untuk mengambil alih hatiku?
Aku bahkan tahu jam berapa kamu tiba disekolah, kendaraan apa yang kamu tumpangi, tulisan tanganmu yang khas itu. Kita mempunyai band dan club sepakbola favorit yang sama. Tidakkah cukup untuk membuktikan bahwa aku benar-benar jatuh hati padamu?

Aku bertahan disaat teman-teman mengolok dan memaksaku untuk berpindah hati. Aku bertahan dalam kesedihanku disaat mereka menjalani hidupnya dengan penuh kesenangan. Aku mempertahankanmu disaat teman-temanku membenci sikap cuekmu kepadaku.
Mungkin aku bodoh, tapi apakah mereka tidak melakukan hal yang sama jika berada diposisiku? Entahlah.

Jika aku mengetahui hasilnya akan nihil, aku memilih tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya. Aku akan tetap memendam perasaan ini, tanpa ada yang tahu.
Tapi, disatu sisi aku lega, aku bukanlah orang yang munafik. Aku berani untuk mempertahankan apa yang menurutku masih patut untuk dipertahankan. Hanya saja, wanita tegar tahu kapan saatnya ia menyerah dan bersikap tak acuh lagi. Dan, aku adalah wanita tegar.

Aku memang mencintai kamu, tapi aku tidak akan memaksa apa saja yang akan kamu lakukan. Itu hak kamu, sepenuhnya.
Aku mencintai kamu bukan untuk dicintai kembali.  Aku baru saja menemukan bahagiaku ketika mencintai kamu :)

Sabtu, 29 September 2012

Dia terlalu buta untuk menyadari aku yang selalu ada untuknya. :')

"Ketika kamu menyayangi seseorang dan dia sudah beranjak mendekati yang lain, apa perasaanmu?"

Mungkin aku terlalu membawa hal ini ke dalam suasana berlebihan, tetapi itulah kenyataannya. Kenyataan pahit semalam, membuatku bertikai dengan hatiku sendiri. Aku sadar, aku tahu akan satu realita yang benar-benar harus aku akui, dia bukan milikku lagi.

Apa perasaanmu ketika melihat sosok yang kamu sayang, rela menunggui orang lain sampai malam, dan dia tidak pernah melakukan hal tersebut kepadamu?

Aku memaki diriku, kesal. Aku terlalu bodoh untuk mencintainya. Aku terlalu bodoh menangisi kepergiannya. Aku terlalu bodoh melukai diriku sendiri demi seorang yang tidak pernah memberikan ketegasan atas pertanyaan hatiku, gantung. Dan bahkan, aku dan dia tidak bertegur sapa sudah hampir 3 bulan. Sekadar menyapa lewat pesan singkat pun tidak sama sekali.

Apa yang kalian lakukan jika menjadi diriku?

Tidak, aku tidak akan bunuh diri hanya karena hal konyol seperti ini. Sekalipun aku merasakan kesedihan yang luar biasa, aku masih bisa berdiri dan memasang senyum palsu untuknya. Sekalipun aku rapuh, aku akan tetap berdiri.

Dia terlalu manis untuk dikenang, tapi terlalu pahit untuk dipertahankan.

Sekalipun aku menemukan yang lain, aku tetap tidak bisa merelakannya bersama orang lain.

Panggil aku egois. Karena aku masih mencintainya. Panggil aku munafik. Karena senyum yang kupasang adalah topeng untuk menutupi kesedihanku. Panggil aku gengsi. Karena aku terlalu takut untuk menatapnya. Panggil aku rapuh. Karena aku belum bisa bangkit dari keterpurukanku.

Dan.. apa yang kalian rasakan jika kalian mempertahankan dia tanpa ada timbal baliknya?

Aku tahu persis, mencintai adalah kebahagiaan tersendiri untuk setiap orang. Tapi, tidak bisa dielak jika kita menginginkan mereka membalas cinta yang telah kita berikan. Aku mempertahakannya mati-matian. Aku membelanya ketika dia dihina. Aku tetap mencintainya ketika semua orang illfeel dengannya. Aku menyayanginya meski dia tidak pernah peka. Kurang apa lagi? Ini semua tidak adil. Dia lebih memilih orang lain tanpa melihat ada aku yang rela berkorban untuknya. Dia lebih memilih orang lain tanpa melihat ada aku, orang yang benar benar mencintainya, disini.

Dia terlalu buta untuk menyadari ada aku yang selalu ada untuknya. :')

Minggu, 15 Juli 2012

Bacalah, aku harap kamu bisa tersentuh.:)


Sampai sekarang aku belum tahu alasan kuat apa untuk lebih memilih dan mempertahankan dia daripada aku. Aku tidak tahu, seberapa buruk dan tidak pantasnya aku bersanding denganmu. Yang aku tahu, itu sangat menyakitkan. Aku tidak memaksamu untuk memilihku. Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku, tapi aku sangat memaksamu untuk menghargai perasaanku. Aku tidak perlu semua omong kosong yang kamu berikan, aku perlu bukti.
                    
Kamu pernah bilang, ”kita bukan tidak pernah bisa jadian tapi belum”. Tapi nyatanya memang tidak ada kata ‘kita’ di dalam hidupmu. Aku dan kamu tidak akan pernah menjadi satu. Tidak akan.

Sering aku berfikir, apakah aku tidak cukup untukmu? Begitu burukkah aku dimatamu? Aku memang belum mengenal dia, aku tidak tahu bagaimana tabiatnya, sifatnya dan sikapnya dalam menghadapi sosok cuekmu. Aku sama sekali tidak tahu, jika dia benar benar dua langkah di depanku. Aku tidak tahu mengapa dia berhasil menarik perhatianm. Aku tidak pernah tahu.

Dear, aku cuma ingin kamu lebih menghargai perasaan orang yang sungguh sungguh mencintai kamu. Walau nanti dia bukan aku, aku tak apa. Mungkin untuk saat ini, aku adalah orang yang paling munafik. Aku tersenyum, tertawa dan berpura pura tegar padahal semua itu adalah topeng. Semua gerakku adalah palsu, semua perkataanku adalah bohong. Aku tidak tahu hingga dimana aku bisa bersikap seperti ini.

Sosok cuek dan tidak pedulimu yang membuatmu buta, sayang. Kamu tidak pernah melihat ada aku, wanita yang benar benar mencintai kamu. Tapi, jika dia juga mencintaimu, aku akan pergi dengan semua topeng topeng yang sudah tidak berguna itu. Aku akan membiarkanmu membuka hari baru bersamanya dan hanya dengannya. Aku pastikan tidak merusak hingga aku benar benar meyakinkan perasaanku untuk tetap bertahan dan tidak mudah rapuh.

Kamis, 07 Juni 2012

Mengapa kamu mencariku disaat aku sudah mulai membuka hati untuk yang baru?

Masih ingat jelaskah kamu dengan aku, yang pernah menjadi peran utama dalam hidupmu? Masih ingatkah kamu, disetiap keadaan, ada aku layaknya seorang wonderwoman yang siap membantumu? Tentu aku masih ingat jelas akan semua keadaan yang pernah didramakan di hidupku dan semua peran yang aku mainkan dalam dramamu. Semua memori yang terekam di otakku benar-benar begitu sempurna. Perlahan kamus di otakku mencari kosakata kamu dan aku pun mulai menelusuri kenangan yang pernah terjadi antara kita. Luar biasa. Aku tidak pernah ingat berapa lama aku harus latihan untuk menciptakan sebuah drama yang benar-benar sungguh luar biasa itu, tidak ada cacat sedikitpun. Benar-benar sayang untuk dilupakan. Jika aku diharuskan amnesia, aku akan berjuang mempertahankan semua ingatan itu.

Kamu adalah sebuah pelangi yang khusus Tuhan ciptakan untukku. Kamu adalah bintang yang mengisi kekosongan dihatiku. Kamu, kamu, kamu..... ah rasanya aku tidak sanggup untuk meneruskannya lagi. Walaupun aku tahu, ada paragraf deskripsi dalam bahasa Indonesia, aku tetap tidak bisa menjabarkannya. Menjabarkan semua tentangmu tidak semudah menjabarkan rumus fisika yang hanya bermodalkan kertas coretan atau tidak semudah mencari luas permukaan tabung tanpa tutup. Dan buku Harry Potter pun bisa kalah tebal jika aku sanggup menuliskan segalanya tentang kamu.

Aku pernah bilang, aku tidak akan mengingat bahkan mengenalmu lagi. Tapi, perasaan dan mulutku benar-benar tak sejalan, tak bisa berkompromi. Mereka seakan egois untuk tetap mempertahankan pendirian masing-masing. Sekaarng, kamu sedang berusaha menyelinap masuk ke hatiku lagi dan memaksanya untuk mencair. Kamu tidak pernah tahu seberapa lamanya usahaku untuk membekukan itu. Kamu memang pintar untuk hal ini. Kamu menyelinap dengan membawa sebatang lilin untuk mencairkannya. Dan aku benar-benar pasrah. Aku menyerah.

Masa laluku, tidak bolehkah aku bebas mencari kebahagiaanku? Tidak relakah kamu melihat aku bahagia tanpamu? Tidak sanggupkah kamu melihat wajahku yang tidak lagi aku nodai dengan air mata? Tidak senangkah kamu aku melangkah jauh dari kehidupanmu? Mengapa kamu muncul setelah aku bisa melupakanmu? Dan mengapa kamu datang mencariku lagi ketika aku mulai membuka hati untuk yang baru?

Minggu, 03 Juni 2012

Aku jatuh hati pada malaikatMu, Tuhan.

Tuhan, ijinkan aku untuk sekali saja bercerita panjang denganMu. Ada perasaan mengganjal yang harus aku ceritakan. Aku rindu saat aku bisa curhat dan menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk berdiskusi denganMu. Tuhan, mungkin Engkau sudah mengetahui apa yang ingin aku ceritakan, bahkan sudah bosan mendengar tiap kali aku menyebut namanya. Sebenarnya, aku juga bosan. Apalagi mengingat jika aku adalah tokoh utama dalam naskah drama yang Engkau buat. Tapi, aku tidak akan menyerah untuk mencari tahu seluk beluknya.

Mungkin Engkau sudah terlebih dahulu mengenalnya, sebelum waktu yang telah mempertemukan aku dengannya. Dia adalah lelaki yang baru saja aku cintai. Dan tidak bisa aku sangkal pertemuan yang tidak disengaja itu menimbulkan perasaan yang lain kepadanya. Aku tidak bisa bilang aku mencintainya, tapi aku akan mengatakan kalau perasaan ini lebih dari perasaan suka. Aku juga tidak bisa memahami perasaan yang aku alami ini layaknya aku bisa memahami asal usul dari ilmu pasti phytagoras. Perasaan ini seperti layaknya ilmu sosial yang bisa dipandang dari beberapa sudut pandang tokoh-tokoh besar. Sepintar-pintarnya mereka, aku tidak yakin Albert Enstein dengan mudah mengerti perasaan ini. Tapi aku yakin, Engkau lebih pintar dari mereka semua dan bisa dengan gampangnya mengetahui apa yang sedang aku rasakan.

Tuhan, perlahan ia mulai menguasai hidupku. Ia mengambil alih sebagian dari hidupku. Ia datang dengan senyuman khasnya yang selalu membuat aku tersenyum sendiri ketika membayangkannya. Oh, Tuhan... Aku sedang jatuh cinta. Aku menyebutnya 'jatuh cinta' karena perasaan ini memang terlalu dahsyat jika hanya disebut dengan perasaan suka.

Tuhan, aku memang sudah mengalami hal seperti ini berulang kali. Dan, bukan hal baru jika aku memuja-muja setiap orang yang sedang menguasai penuh hatiku. Tapi, apa salahnya jika aku membutuhkan saranMu dalam setiap langkah yang aku jalani agar tidak membawaku ke jalan yang salah. Dia adalah cerminan dari salah satu malaikat kudusMu yang paling utama. Aku yakin, sifat dan tabiatnya juga tidak jauh berbeda dari malaikat kudus-Mu itu.

Tuhan.. Aku jatuh hati pada malaikat itu. Dan sekarang, ia dalam wujud manusia yang bisa aku raih dengan perasaan dahsyat yang Engkau berikan kepadaku.....cinta.

Terimakasih Tuhan, Engkau masih setia mendengar semua keluh kesah dan ceritaku yang menurut orang-orang monoton.
With love, a girl with random stories.